April 2020



IMPIANNEWS.COM (Bireuen).

Mahasiswa Asal Bireuen  sangat menyayangkan langkah pemerintah Kabupaten Bireuen dalam menghadapi covid-19 ini, ditengah wabah seperti ini tidak ada upaya serius yang dilakukan pemerintah Kabupaten Bireuen untuk melihat berbagai aspek persoalan yang ada.ujar turhamun, Kamis (16/4)

Kita mengetahui pemerintah Kabupaten Bireuen sudah mengalokasikan 36 milyar untuk menangani Covid-19. Namun demikian perlu kita ketahui bersama, bahwa masyarakat Bireuen itu bukan hanya yang menetap di Bireuen, tapi ada juga sebagian besar mahasiswa Bireuen yang sedang menimba ilmu di Perantauan, seperti di Banda Aceh, Lhokseumawe dan kota-kota besar lainnya.

Ditengah covid-19 kondisi perekonomian keluarga kami di Bireuen tidak semuanya baik-baik saja, tidak semua dapat mereka biayai ditengah kondisi seperti ini, kami apresiasi adanya bantuan kepada mereka di Bireuen, tapi bagaimana nasib mahasiswa yang ada di perantauan yang sampai hari ini belum ada upaya apapun yang dilakukan pemerintah untuk melihat bagaimana nasib mahasiswa di Banda Aceh khususnya, baik dari Eksekutif maupun Legislatif yang ada di Bireuen, kita juga tau di DPRA ada 7 orang legislator asal Bireuen tapi juga tidak tau lagi keberadaannya pasca duduk dikursi dewan terhormat itu.ujarnya

Bahkan kadang kami cemburu dengan langkah cepat yang diambil Pemerintah kabupaten lain, yang berlomba-lomba membantu kawan-kawan mahasiswa yang ada diperantauan baik dari Pemerintah Kabupaten maupun DPRA, tapi dari Bireuen belum ada sama sekali.

Oleh karena itu, kami menilai ada kebuntuan nalar dari mereka yang sedang berkuasa di Bireuen, yang perlu bapak/ibu ketahui para mahasiswa kuliah di perantauan dengan berbagai alasan tapi tujuan mereka suatu saat akan kembali ke Bireuen untuk membangun Bireuen, jadi harap di perhatikan, jangan diabaikan, jangan saat ada sebuah prestasi baru diakui sebagai mahasiswa asal Bireuen akan tetapi saat keadaan susah seperti ini tidak diperhatikan sama sekali. ungkapnya

Disela itu turhamun dengan nada kesal " Jujur saja kami sangat kecewa kepada pemangku kebijakan yang ada di Bireuen saat ini. Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada pemerintah kabupaten Bireuen agar lebih bijak lagi dalam melihat berbagai persoalan yang ada. Ditengah wabah covid-19 ini, kita tidak mungkin pulang ke Bireuen karena ini akan membahayakan keluarga dan masyarakat yang ada disana, dan ini sesuai dengan instruksi Pemerintah Aceh, jika kami semua yang ada di perantauan melakukan gerakan pulang ke bireuen bersama ini akan menimbulkan masalah baru bagi kita semua, namun disisi lain tolong di perhatikan jangan sampai ada mahasiswa Bireuen yang mati kelaparan ditengah wabah seperti ini.Ujar Turhamun,

Mahasiswa Bireuen yang sedang kuliah di UIN Ar-Raniry Banda Aceh




IMPIANNEWS.COM (Aceh).

Pasien positif virus corona terakhir yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh dinyatakan telah sembuh.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Zainoel Abidin dr Endang Mutiawati membenarkan bahwa pasien virus corona berinisial AJ adalah pasien terakhir virus corona yang kini telah sembuh.

"Iya sudah negatif (pasien) AJ, sore ini baru saja kita terima hasilnya dari Balitbang Kementerian Kesehatan RI," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Zainoel Abidin dr Endang Mutiawati mengutip Antara, Minggu (12/4).

Imunitas pasien AJ telat tumbuh ketimbang tiga pasien positif Covid-19 lainnya, karena AJ memiliki riwayat penyakit lain.

"Imunitasnya telat tumbuh dibandingkan orang tidak ada DM (diabetes mellitus). Rencana beliau kita pulangkan sesegera mungkin," katanya.

Hingga Minggu (12/4) dari total lima pasien positif virus corona di Aceh, satu orang dinyatakan meninggal dunia pada Maret lalu. Sementara empat orang sudah dinyatakan negatif Covid-19 atau dalam kata lain sembuh dari virus corona.

Sebelumnya, 4 pasien positif virus corona ini menjalani perawatan di ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU) RSUD Zainal Abidin Banda Aceh.

Pasien yang sudah dinyatakan sembuh rencananya akan dipulangkan mulai hari ini, Senin (13/4) dan harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari untuk penyembuhan total.

"Pasien pulang ke rumahnya, kita rencanakan dilepaskan Plt Gubernur Aceh, tetapi belum tahu lagi apakah bersedia atau tidak," ujar Endang.

Wali Kota Banda Aceh
Aminullah Usman


IMPIANMEWS.COM (Banda Aceh).

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meminta pihak perbankan untuk menangguhkan sementara waktu pembayaran tagihan pembiayaan/kredit bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Hal tersebut, kata wali kota, tak terlepas dari pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang berimbas kepada seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali para abdi negara.

Selama pandemi Corona harga barang cenderung naik dan daya konsumsi pun lebih tinggi karena masyarakat lebih banyak berada di rumah. 

“Penangguhan ini bentuk perhatian bank karena PNS juga telah banyak berkontribusi membantu dunia perbankan,” katanya.

Sebelumnya, Aminullah juga telah meminta perbankan untuk menunda tagihan pembayaran pembiayaan/kredit bagi sektor usaha. “Selain dunia usaha, ternyata PNS juga merasa berat dalam menghadapi masa-masa pandemi Covid-19 ini,” katanya lagi.

Ia pun perbankan dapat menyahuti permintaannya tersebut. “Memang paling penting sekarang dari sisi kesehatan dulu agar kita semua terhindar dari Corona. Namun kebijakan-kebijakan menyangkut ekonomi harus tetap kita perhatikan agar kita bisa bangkit bersama,” ujarnya.

(bandaacehkota/ags/data3)

#tafch
#bandaaceh
#walikota

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.